Kesibukan setiap hari membuat para Pekerja juga Mahasiswa/i khususnya yang mengambil kelas karyawan (kelas malam) kurang melakukan kegiatan olahraga yang sebenarnya sangat penting untuk dilakukan. Setiap hari mereka sibuk bekerja dan pulang bekerja mereka langsung pergi ke kampus untuk kuliah dan sepulang kuliah mereka masi harus mengerjakan tugas kuliah dan tugas rumah yang sudah menumpuk. Sudah tentu terbayang bagaimana capeknya.
Tapi di sisi lain, terdapat pula Mahasiswa/i yang rutinitasnya sama sibuknya seperti yang digambarkan tadi, tetapi senatiasa tetap menjaga kesehatan tubuhnya dengan menyempatkan diri selalu berolahraga. Setidaknya mereka melakukannya pagi hari sebelum mereka pergi bekerja ataupun di hari Iibur.
Dan siapa sangka, orang yang mempunyai waktu banyak untuk berolahraga dan sering berolahragapun sebenarnya tidak tentu menentukan bahwa mereka akan sehat. Kenapa?? Karena tidak semua orang tau akan tata cara olahraga yang baik. Apalagi bagi mereka yang melakukan olahraga asal asalan tanpa mengetahui tata cara berolahraga secara baik dan benar.
Bisa saja mereka hanya akan mendapaktan suatu hasil yang tidak diinginkan karena tatacara olahraga asal-asalan. Ingin menjadi sehat malah sakit yang didapat. Jadi sebenarnya bagaimna cara berolahraga yang baik itu dan apa saja gerakan olahraga yang sebenarnya salah itu?
Di dapat dalam sebuah artikel dari Detikhealt, terdapat beberapa gerakan dalam berolahraga yang salah dan bagaimana gerakan yang seharusnya dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan langkah yang pendek saat akan melompat
Kesalahan terjadi ketika mengambil langkah yang pendek dan ragu-ragu ketika akan melompat dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan pada lutut depan. Hal tersebut dapat berisiko untuk melukai tendon. Sehingga jika melakukan gerakan yang salah tersebut selama jangka panjang dapat menyebabkan Artritis (peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa sakit, kebenkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak).
Gerakan yang benar adalah dengan mengambil langkah yang panjang saat akan melompat, sehingga gerakan lutut beserta ototnya bekerja secara sempurna. Tapi jangan terlalu panjang juga karma hanya akan mengejangkan otot.
Kesalahan terjadi ketika mengambil langkah yang pendek dan ragu-ragu ketika akan melompat dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan pada lutut depan. Hal tersebut dapat berisiko untuk melukai tendon. Sehingga jika melakukan gerakan yang salah tersebut selama jangka panjang dapat menyebabkan Artritis (peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa sakit, kebenkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak).
Gerakan yang benar adalah dengan mengambil langkah yang panjang saat akan melompat, sehingga gerakan lutut beserta ototnya bekerja secara sempurna. Tapi jangan terlalu panjang juga karma hanya akan mengejangkan otot.
2. Sit up tidak berfokus pada otot inti
Kesalahan dapat dianalisis dari hasil penelitian yang mana telah menemukan bahwa dengan membungkukkan atau menekuk tulang saja seperti gerakan Sit up kurang baik untuk kesehatan tulang.
Gaya latihan Pilates (kelenturan tubuh) yang lebih berfokus pada menggunakan otot inti untuk menstabilkan akan lebih efektif dalam olahraga.
3. Cara peregangan yang salah
Kesalahan sambil membungkuk dan membiarkan seluruh tubuh menjuntai lurus ke bawah, sementara berat badan meraih jari-jari kaki untuk meregangkan paha belakang. Hal tersebut sama dengan menempatkan sekitar 600 pon tekanan pada tulang belakang atau pada wanita sekitar 140 pon.
Menurut Olson, Berat badan seluruh tubuh mengikuti gaya gravitasi. Gaya gravitasi tersebut akan memusatkan beban pada bagian belakang, sehingga membebani tulang belakang. "Melakukan peregangan seperti ini selama 30-60 detik dapat menyebabkan tulang belakang rentan untuk pecah", pungkasnya.
Mengatasinya adalah dengan cara duduk dan meletakkan beban saat meraih jari-jari kaki. Peregangan yang sama persis dilakukan dari posisi duduk akan jauh lebih aman.
Kesalahan dapat dianalisis dari hasil penelitian yang mana telah menemukan bahwa dengan membungkukkan atau menekuk tulang saja seperti gerakan Sit up kurang baik untuk kesehatan tulang.
Gaya latihan Pilates (kelenturan tubuh) yang lebih berfokus pada menggunakan otot inti untuk menstabilkan akan lebih efektif dalam olahraga.
3. Cara peregangan yang salah
Kesalahan sambil membungkuk dan membiarkan seluruh tubuh menjuntai lurus ke bawah, sementara berat badan meraih jari-jari kaki untuk meregangkan paha belakang. Hal tersebut sama dengan menempatkan sekitar 600 pon tekanan pada tulang belakang atau pada wanita sekitar 140 pon.
Menurut Olson, Berat badan seluruh tubuh mengikuti gaya gravitasi. Gaya gravitasi tersebut akan memusatkan beban pada bagian belakang, sehingga membebani tulang belakang. "Melakukan peregangan seperti ini selama 30-60 detik dapat menyebabkan tulang belakang rentan untuk pecah", pungkasnya.
Mengatasinya adalah dengan cara duduk dan meletakkan beban saat meraih jari-jari kaki. Peregangan yang sama persis dilakukan dari posisi duduk akan jauh lebih aman.
4. Push up dengan gerakan yang salah
Kesalahan terjadi ketika posisi tangan lebih lebar dari bahu ketika melakukan push up. Hal tersebut dapat menempatkan tekanan pada bagian depan bahu.
Cara mengatasinya adalah dengan masuk ke posisi push up dengan pergelangan tangan secara langsung di bawah bahu. Gerakan push up yang benar tidak akan menyebabkan bahu terasa tegang.
Kesalahan terjadi ketika posisi tangan lebih lebar dari bahu ketika melakukan push up. Hal tersebut dapat menempatkan tekanan pada bagian depan bahu.
Cara mengatasinya adalah dengan masuk ke posisi push up dengan pergelangan tangan secara langsung di bawah bahu. Gerakan push up yang benar tidak akan menyebabkan bahu terasa tegang.
5. Gerakan peregangan yang dilakukan sebelum lari yang salah
Sebelum berlari, kesalahan terjadi ketika melakukan posisi peregangan seperti di lantai dengan lutut ditekuk ke dalam dan telapak kaki berpaling ke luar menekan lutut, akan rentan terhadap cedera.
Agar mendapatkan peregangan yang lebih aman dengan tekanan pada lutut yang kurang dapat dilakukan dengan memutar lutut ke luar, sehingga menekan paha bagian dalam. Kemudian meraih jari-jari kaki untuk merasakan peregangan.
Sebelum berlari, kesalahan terjadi ketika melakukan posisi peregangan seperti di lantai dengan lutut ditekuk ke dalam dan telapak kaki berpaling ke luar menekan lutut, akan rentan terhadap cedera.
Agar mendapatkan peregangan yang lebih aman dengan tekanan pada lutut yang kurang dapat dilakukan dengan memutar lutut ke luar, sehingga menekan paha bagian dalam. Kemudian meraih jari-jari kaki untuk merasakan peregangan.
6. Mengangkat beban terlalu tinggi
Menurut Olson “kesalahan terjadi ketika mengepakkan tangan terlalu tinggi saat mengangkat beban. Hal tersebut dapat menyebabkan tulang lengan atas membebani ruang tulang rawan".
Maka lebih baiknya Mengangkat beban tidak terlalu tinggi.
Menurut Olson “kesalahan terjadi ketika mengepakkan tangan terlalu tinggi saat mengangkat beban. Hal tersebut dapat menyebabkan tulang lengan atas membebani ruang tulang rawan".
Maka lebih baiknya Mengangkat beban tidak terlalu tinggi.
7. Dagu menempel pada leher saat gerakan membungkuk
Gerakan yang salah adalah menempelkan dagu pada leher dalam latihan apapun, sehingga menyebabkan rasa sakit pada leher bagian belakang ataupun seluruh bagian leher.
Jadi kita harus senantiasa menjaga dagu agar tidak menempel pada leher atau dada saat membungkuk.
Gerakan yang salah adalah menempelkan dagu pada leher dalam latihan apapun, sehingga menyebabkan rasa sakit pada leher bagian belakang ataupun seluruh bagian leher.
Jadi kita harus senantiasa menjaga dagu agar tidak menempel pada leher atau dada saat membungkuk.
Jadi sudah jelas, pentingnya pemahaman dalam melakukan gerakan gerakan olahraga secara baik dapat menimbulkan efek yang baik pula dan sebaliknya, apabila kita tidak memahami tatacara berolahraga dengan baik bahkan asal-asalan malah akan membuat kita menjadi sakit dan tentu saja akan berakibat negatif bagi kesehatan kita.
Melakukan olahraga secara rutin juga adalah sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan yang senantiasa sehat dan membuat kinerja tubuhh dan otakpun menjadi lebih baik, sehingga kita senantiasa siap menjalani hari hari engan penuh semangat.
Bagi para Mahasiswa/i sekaligus yang berprofesi sebagai karyawanpun baiknya senantiasa melakukan gerakan- gerakan kecil seperti pelemasan otot yang tegang, stretching (pemanasan) yang baik sebelum berangkat beraktifitas, atau disaat Istirhat / Jam makan siang.
Oleh : Cecep Setiadi
Melakukan olahraga secara rutin juga adalah sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan yang senantiasa sehat dan membuat kinerja tubuhh dan otakpun menjadi lebih baik, sehingga kita senantiasa siap menjalani hari hari engan penuh semangat.
Bagi para Mahasiswa/i sekaligus yang berprofesi sebagai karyawanpun baiknya senantiasa melakukan gerakan- gerakan kecil seperti pelemasan otot yang tegang, stretching (pemanasan) yang baik sebelum berangkat beraktifitas, atau disaat Istirhat / Jam makan siang.
Oleh : Cecep Setiadi
|