RESOLUSI 2012 : PERBANYAK MENGUCAP SYUKUR..

Natal sudah berlalu, tahun baru pun di depan mata. Saat ini tahun baru begitu identik dengan yang namanya resolusi. Menjelang akhir tahun, hampir semua orang bersiap-siap untuk membuat resolusi-resolusi yang akan mereka buat untuk tahun yang akan datang. 

Resolusi Tahun Baru baru adalah sebuah istilah yang sering digunakan sebagai bentuk komitmen yang dibuat oleh individu untuk membuat sebuah proyek, mengubah kebiasaan, mengubah gaya hidup, dan pencapaian-pencapaian baru lainnya yang menggunakan momen tahun baru. 

Macam-macam Resolusi Tahun Baru
Ada tiga jenis resolusi tahun baru yang biasa dibuat oleh banyak orang. Diantaranya adalah
1.      Pencapaian. Anda ingin mendapatkan atau memiliki apa di tahun depan? Misalnya target tahun ini ingin memiliki sebuah mobil baru. Termasuk ingin menikah, menunaikan ibadah haji, pindah rumah, dan sebagainya.
2.      Kebiasaan baru atau lepas dari kebiasaan lama. Tentu saja kebiasaan yang positif. Misalnya berhenti merokok, rajin olah raga, tidak makan sesuatu yang merusak kesehatan, dan sebagainya.
3.      Melakukan tindakan tertentu. Berbeda dengan kebiasaan yang dilakukan secara rutin, yang dimaksud disini ialah tindakan sekali atau hanya beberapa kali. Misalnya ingin keliling Indonesia, ingin mengunjungi tempat tertentu, dan sebagainya.
Pada artikel ini, saya ingin memperkenalkan satu resolusi tahun baru yang mungkin sering kita dengar, tapi seiring berjalannya waktu akan sangat sulit dan jarang kita lakukan, yaitu perbanyak mengucap syukur.. Silahkan disimak.

Perbanyak Mengucap Syukur Dalam segala Hal
Biasanya seseorang akan mengucap syukur dengan mudah ketika segala sesuatu dalam hidupnya serba menyenangkan. Namun ketika berubah dan terjadi hal-hal yang sebaliknya, maka tidaklah mudah untuk mengucap syukur. Padahal mengucap syukur itu haruslah tetap dilakukan baik di waktu senang maupun di waktu susah. Seringkali tanpa disadari hidup ini telah dipenuhi keluhan, omelan, bersungut-sungut, marah-marah, dan tidak ada lagi ucapan syukur. 

Kenapa kita susah mengucap syukur?
Ada 3 hal yang membuat kita susah mengucap syukur, yaitu :
1.      Memiliki mata yang salah. Memiliki mata yang salah dalam hal ini bukanlah mata jasmani kita, tapi lebih kepada sikap kita yang sering iri, cemburu, marah, kesal ketika melihat orang lain berhasil atau mempunyai gadget-gadget baru, dll. Sehingga kita sering tidak mensyukuri apa yang kita miliki.
2.      Memiliki telinga yang salah. Memiliki telinga yang salah artinya kita sering bereaksi negatif ketika kita mendengar hal-hal yang tidak kita sukai. Misalnya ketika kita mendengar bahwa prakiraan cuaca hari ini akan turun hujan, kita akan mengeluh ”yaah, pasti banjir, macet, becek, menyebalkan sekali” tapi ketika cuaca cerah dengan matahari yang bersinar terik kita akan berkomentar “ Panas banget sih, nih cuaca..bikin kulit gue item aja..”
3.      Memiliki sikap hati hati yang salah. Sikap hati adalah respon kita terhadap suatu keadaan, baik itu buruk atau baik. Saat keadaan buruk kita sering meresponi dengan sikap hati yang negatif yaitu, mengeluh, mengomel, bersungut-sungut, dan marah-marah.
Berikut ini adalah salah satu kisah yang dapat membuat kita belajar, bagaimana mempunyai sikap hati yang baik, pada saat keadaan buruk.

Disuatu tempat, hiduplah seorang Ayah dengan 2 orang anak kembarnya, seminggu menjelang ulang tahun kedua anak kembarnya sang ayah memanggil mereka dan menanyakan kado apa yang mereka inginkan pada saat ulangtahun mereka. Kedua  anak kembar ini pun dengan lantang mengatakan bahwa mereka ingin punya kuda poni yang lucu yang dapat mereka tunggangi. Sambil tersenyum sang Ayah pun menjanjikan kepada kedua anaknya bahwa ia akan memberikan kuda poni yang lucu pada mereka pada saat ulang tahun mereka.
Pada hari ulang tahun mereka sang Ayah memberikan surat kepada kedua anaknya. Surat ini berisi bahwa hadiah ulangtahun mereka ada didapur. Ketika mereka berlari kedapur, tampak 2 buah kado yang dibungkus dengan indah diatas meja makan. Tapi alangkah kagetnya, mereka ketika melihat bahwa isi kado-kado tersebut adalah kotoran kuda. Si Sulung, membanting kado itu dan berteriak marah sambil berkata bahwa Ayahnya jahat dan tidak menepati janjinya, tapi si Bungsu terdiam sambil berpikir, saya tahu Ayah bukan orang yang jahat dan tak pernah ingkar janji, tapi kenapa ia memberikan kotoran kuda, padahal yang kami minta adalah kuda poni? Akhirnya setelah berpikir cukup lama, ia pun berlari kepada Ayahnya yang sedang menunggu di luar, sambil berteriak ia berlari ke pelukan Ayahnya sambil berkata” Ayah, aku tahu kenapa Ayah memberi kotoran kuda kepada kami, kalau ada kotoran kuda PASTI ada kudanya kan? Dimana Ayah menyimpan kuda-kuda itu?”
Sambil tersenyum, Ayahnya menjawab ”Kuda-kuda itu ada di kandang, sedang makan jerami”.
Dari kisah diatas dapat kita lihat bahwa Si Bungsu memiliki sikap hati yang benar ketika meresponi keadaan buruk yang terjadi padanya. 

Mengucap syukur dalam keadaan baik semua orang bisa melakukannya. Tetapi mengucap syukur dalam segala hal tidak semua orang bisa melakukannya. Kita lebih mudah bersungut-sungut dan marah-marah. Bukan berarti kita mengucap syukur atas malapetaka atau kemalangan yang menimpa kita. Bukan! Kita mengucap syukur bukan pada keadaannya tetapi mengucap syukur kepada Tuhan bahwa sekalipun keadaannya buruk Dia pasti menolong dan menunjukkan kebaikan-Nya kepada kita. Sehingga iblis tidak mendapat keuntungan atas kita. Mengapa? Sebab dengan mengucap syukur secara tidak langsung kita berkata Tuhan itu besar, baik dan dahsyat dan iblis atau masalah itu kecil. Dan akhirnya Dia mengubah keadaan yang buruk menjadi yang baik bagi kita.

     Bagaimana dengan Anda? Apakah keadaan yang buruk sanggup menghentikan mulut Anda mengucap syukur? (tiray)

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com