Bisnis MLM di Mata Mahasiswa (1)



MLM sebenarnya adalah salah satu bentuk alternatif sistem pemasaran barang dari produsen untuk sampai ke konsumen, yang lebih sederhana dan menguntungkan banyak orang. Namun pada kenyataannya saat ini MLM justru menjadi sesuatu yang membuat “alergi” banyak orang. Salah satu alasan mengapa sebagian besar masyarakat skeptis dengan bisnis MLM adalah karena sering terjebak dalam bisnis MLM yang melenceng yaitu money game (tapi tidak bisa membedakan money game dengan MLM sejati). Money game adalah suatu kegiatan yang meniru/menggunakan sistem MLM dengan menaikkan harga produk dari harga yang seharusnya, atau menurunkan nilai produk dibandingkan jumlah uang yang dibayarkan, sehingga setiap member yang bergabung mengalami kerugian.

Sebagai kaum muda yang masih labil, biasanya mahasiswa menjadi sasaran utama MLM yang melenceng ini. Mahasiswa masih memiliki semangat dan rasa ingin tahu yang besar untuk bereksperimen mencari penghasilan sendiri dengan cara yang mudah, instant dan hasilnya cukup besar. Apalagi kalau mahasiswa itu memiliki kondisi ekonomi yang relatif kurang mampu, maka  untuk mendapatakan penghasilan di luar kiriman bulanannya, MLM menjadi salah satu alternative . Mahasiswa juga dalam kesehariannya selalu bergaul dan bersosialisasi dengan banyak orang selama proses belajar-mengajar di kampus. Dengan begitu, peluang untuk mendapatkan anggota baru akan semakin besar.

Tapi, bagi para mahasiswa yang tertarik untuk menjadikan MLM sebagai peluang bisnis, ada baiknya agar kita lebih kritis dan mengenal apa itu bisnis MLM yang benar/sejati,  sehingga tidak mudah terjebak oleh Money game yang berkedok sebagai MLM. Beberapa fakta mengenai MLM berikut ini mungkin bisa memberikan sedikit pencerahan. Selamat menyimak.

Sejarah Multi Level Marketing

Seperti dilansir dalam http://indonesiaindonesia.com, Multi Level Marketing (MLM) ditemukan oleh dua orang profesor pemasaran dari Universitas Chicago pada tahun 1940-an. Produk pertama yang dijual adalah vitamin dan makanan tambahan Nutrilite.
Saat itu, Nutrilite Products Inc. merupakan salah satu Perusahaan di Amerika yang dikenal telah menggunakan metode penjualan secara bertingkat. Dengan modal awal yang relatif tidak besar, seorang tenaga penjual biasa mendapatkan penghasilan melalui dua cara. Pertama, keuntungan diperoleh dari setiap program makanan tambahan yang berhasil dijual ke konsumen. Kedua, dalam bentuk potongan harga dari jumlah produk yang berhasil dijual oleh distributor yang direkrut dan dilatih oleh seorang tenaga penjual dari perusahaan.

Rancangan penjualan perusahaan itu menarik perhatian Rich DeVos dan Jay Van Andel. Dua pemuda dari Michigan ini kemudian memutuskan bergabung sebagai tenaga penjual. Hasilnya, dalam kurun waktu sembilan tahun mereka tidak hanya menikmati keuntungan dari menjual produk Nutrilite, tapi yang paling melekat dalam benak mereka adalah kehebatan konsep penjualannya. Suatu konsep yang merupakan dasar dari terbentuknya Amway Corporation di kemudian hari.

Pada pertengahan tahun 1950, organisasi dalam perusahaan Nutrilite mengalami guncangan. Momentum ini merupakan awal berdirinya Amway pada tahun 1959. Amway didirikan oleh Rich DeVos dan Jay Van Andel, berdasarkan suatu keyakinan, bahwa kesuksesan memasarkan suatu produk adalah menjualnya secara langsung kepada pelanggan. Berdasarkan pengalaman berharga yang diperoleh dari Nutrilite, mereka memulai usaha yang sederhana dengan menempati sebuah gudang di kota Ada, Michigan, dengan produk awal LOC (Liquid Organic Cleaner), suatu cairan pembersih biodegradable yang aman untuk lingkungan. Usaha ini kemudian berkembang menjadi Amway Corporation, sebuah perusahaan yang berskala Internasional di 80 negara dan teritori.

MLM sendiri mulai tumbuh di luar Amerika Serikat pada tahun 1960-an. Dan dalam waktu singkat, ia berkembang pesat sebagai bagian yang terpenting dari industri penjualan langsung. Selama puluhan tahun MLM terbukti merupakan cara yang sangat sukses memberikan penghasilan yang layak kepada pelanggan secara langsung. Kesukesan ini terlihat nyata ketika pada tahun 1972 Amway membeli Nutrilite Inc.yang memproduksi vitamin dan makanan tambahan bermutu. Seperti halnya semua bentuk penjualan langsung, metode ini membawa manfaat yang luar biasa bagi pasar dengan memberikan kesempatan kepada ribuan orang yang mungkin terabaikan atau tidak terserap di pasar tenaga kerja. MLM merupakan cara yang cukup sederhana dan tidak mahal bagi siapa saja yang ingin belajar tentang dasar bisnis dan Manajemen penjualan.

Mengapa perusahaan memilih MLM untuk mendistribusikan produknya?

Ada beberapa alasan :
1.      Biaya overhead yang rendah
Tidak seperti perusahaan retail, perusahaan MLM tidak perlu mengalokasikan dana yang besar dalam advertising untuk menarik customer. Sebagai penggantinya, dana dialihkan untuk memberikan komisi bagi distributor untuk memasarkan produk ke customer. Selain itu, perusahaan hanya perlu memberikan komisi bagi distributor berdasarkan hasil, yaitu dari persentasi dari produk yang terjual.

2.      Biaya overhead distribusi yang rendah
Typical distribusi melalui retail menggunakan serangkaian regional, negara, kota, dan retailer lokal untuk mendistribusikan barang-barang. Masing-masing perlu mendapatkan keuntungan dan melakukan mark up harga dari barang.

Jalur distribusi non MLM
manufacturer –> transporter –> wholesaler –> retailer –> advertisers –> customers

Jalur distribusi MLM
manufacturer –> representative –> customer

3.      Tingkat pertumbuhan yang tinggi
Perusahaan MLM yang diatur dengan baik bisa berkembang dengan tingkat pertumbuhan 20%, 50%, bahkan 100% tiap bulan

4.      Tim sales dan marketing yang termotivasi.
Ada banyak sekali produk yang membanjiri pasaran. Dibutuhkan dana marketing yang besar untuk bisa memperoleh tempat di customer. Selain itu banyak produk yang membutuhkan penjelasan yang rinci dibandingkan dengan yang dapat dilakukan di iklan TV selama 30 detik.

Bagi perorangan, MLM bisa memberikan kesempatan untuk mempunyai sumber penghasilan tambahan yang jika disertai dengan kerja keras, bisa menjadi sumber penghasilan yang cukup significant. (tiray)

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com